Drama adalah suatu cerita yang diperankan oleh beberapa orang di atas
panggung, dimana mereka mengucapkan dialog langsung atau bisa juga
hanya dengan menirukan suatu tingkah laku tertentu yang jalan ceritanya
dibacakan oleh narator. Kegiatan drama seperti bermain peran, drama
pendek (skit), wayang/boneka, pantomim dan sebagainya merupakan
kesempatan belajar yang sangat berharga bagi anak-anak, karena anak
dapat ikut terlibat secara langsung. Bagaimana metode drama ini dipakai
untuk mengajarkan Firman Tuhan? Bagaimana kita memanfaatkannya untuk
mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak-anak?
Memakai Metode Drama untuk Mengajarkan Firman Tuhan
Metode
drama dapat menjadi salah satu alat yang berguna untuk mengajarkan
kebenaran Firman Tuhan secara unik. Karena sebagaimana dalam teori
belajar, anak akan belajar paling banyak bukan hanya lewat mendengar dan
melihat saja, tapi juga dengan terlibat secara aktif. Oleh karena itu
memerankan dan memperagakan tokoh-tokoh dalam cerita Alkitab adalah cara
yang paling tepat untuk membuat anak-anak aktif. Selain itu ada
beberapa keuntungan-keuntungan lain yang dapat kita ambil dari
menggunakan metode drama, yaitu:
1. Cara
efektif untuk menolong anak belajar konsep-konsep, prinsip prinsip dan
sifat-sifat manusia yang abstrak. Banyak konsep kebenaran abstrak dalam
Alkitab, misalnya kasih, sukacita, iman pengharapan yang sulit diajarkan
kepada anak-anak kalau hanya diterangkan lewat kata-kata saja. Namun
melalui drama konsep-konsep abstrak tsb. dapat dituangkan dan
dipraktekkan dalam bentuk yang lebih konkrit. Cerita-cerita Alkitab
menjadi hidup dan kebenaran Alkitab akan lebih relevan.
2.
Kemampuan anak untuk berkonsentrasi terbatas (15 menit), lebih dari itu
akan sulit. Oleh karena itu mendengarkan satu orang yang berbicara
secara monoton akan membuat anak cepat bosan. Dengan drama anak mendapat
lebih banyak variasi sehingga anak bisa bertahan duduk dan mendengarkan
cerita lebih lama.
3. Dengan mendengar dam
melihat cerita lewat drama anak akan mengingat apa yang diajarkan lebih
baik; apalagi untuk anak-anak yang terlibat langsung dalam memainkan
drama. Ini sekaligus menjadi pengalaman yang mendorong mereka untuk
mempraktekkannya
4. Melalui drama anak akan
mendapatkan kesan emosi yang mendalam karena dengan melihat secara
langsung adegan itu dimainkan anak akan mendapatkan kesan emosi tidak
mudah dilupakan.
5. Bagi anak-anak yang
terlibat dalam memainkan drama, mereka dapat belajar untuk
mengekspresikan emosi-emosi tertentu, tanpa resiko untuk terlibat secara
pribadi karena ia hanya memerankan peran orang lain.
6. Melatih anak untuk berani berdiri didepan umum dan memberikan rasa percaya diri kalau mereka berhasil melakukannya.
7.
Membangun kemampuan kerjasama dalam kelompok, karena di dalam memainkan
drama anak akan harus melihat, mendengarkan, menunggu dan membantu
orang lain agar dia bisa memainkan peranannya dengan baik.
8.
Mendorong anak berkreasi dan mengembangkan talenta yang ada, misalnya
memimpin, berpidato, berakting, dll. Talenta tsb. akan sangat berguna
bagi guru untuk bisa difollow-up untuk mengenal anak lebih baik dan
mengarahkannya dikemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar