Kamis, 07 November 2013

KETEGARAN NAYLA


KETEGARAN NAYLA
Mentari pagi mulai menampakan sinarnya,lembutnya angin pagi menyentuh tubuhku,kicauan burung yang merdu menyambutbpagi yang cerah in.Aku beranjak dari tempat tidur lalu membuka tirai jendela dan merasakan hangatnya sinar matahari .Hari ini hari minggu,aku sedikit  santai untuk mengawali hariku karena libur sekolah,tiba-tib saja ibu meneriakiku dari lantai bawah.
“Sa,udah bangun belum ? ,cepetan mandi ! ,bentar lagi kita berangkat ke rumhsakit! “ teriak mama
“Iya  ma,bentar ! “ sahutku.
Mama memang tengah disibukkan dengan menjaga adikku yang sedang dirawat inap disebuah rumahsakit,mama akan menggantikan mbak jum pembantuku untuk bergantian menjaga adikku.Setelah selesai mandi dan bersiap –siap,aku turun ke lantai bawah.
“Udah siap sa ?” tanya mama
“Udah,ayo berangkat ma !” ajak ku
Sepanjang perjalanan menuju rumahsakit,dimobil aku menyibukan diri dengan bermain handphone,sesampainya dirumahsakit,aku dan mama langsung menuju kamar dimana adikku dirawat . Aku berada tepat dibelakang mama,ketika mama membuka pintu kamar tempat adikku dirawat,tiba-tiba aku mendengar suara tangisan seorang lelaki yang memohon minta tolong.Aku  menengok  kebelakang dan aku melihat seorang lelaki parubaya menangis dan memohon pada seorang  dokter.Wajah  lelaki tersebut terasa tidak asing bagiku.Setelah dokter itu pergi ,aku berjalan pelan menghampiri laki-laki tersebut,dengan muka terkejut aku berkata,
“Om Bayu,,?” panggilku
“Sesa,,? ,kamu disini !”  jawab  om bayu
“Iya,kenapa om menangis ? ,kok om bayu disini  ?  ada yang sakit ya  ?” ujarku.
Om Bayu hanya terdiam dan menundukan kepala,aku memandang muka Om bayu  yang matanya terlihat sembab.
“Om Bayu kok diem ? kenapa ? ,oh iya,Nayla gimana kabarnya om ? “tanyaku
“Maaf Sa,om hanya masih bersedih dengan cobaan yang harus om hadapi ! “ jawab om bayu sembari mengusap air mata dipipinya.
“Om kenapa?,cerita sama aku om,” ujarku
“Nayla sakit ! “ ujar om bayu
“Nayla  ? ,sakit apa om ? sakit apa ! ujarku kaget
Om bayu kembali menangis dan menundukan kepalanya,dia tak mampu berbicara dan memandang kearahku,tubuhnyapun bergetar dan aku menuntunnya duduk dikursi depan kamar rawat.
“Om ? “ ujarku
“Maaf sa, om jadi nangis gini ! “ ujar om bayu
“enggak apa apa om,om harus cerita ke Sesa kapanpun om siap ya !” pintaku.
“iya,nanti sore,kita ketemu dikantin rumah sakit,om akan ceritakan semuanya!” ujar om bayu
Aku berjalan menuju kamar rawat adiku yang kebetulan dirawat disebelah kamar rawat Nayla,aku hanya duduk melamun disana ,memikirkan bagaimana keadaan Nayla sahabat kecilku itu,sejak kukenal Nayla dia adalah orang yang jarang sekali sakit,bahkan ketika sakitpun dia tak memperlihatkan sakitnya pada orang lain,karena tak ingin orang lain khawatir padanya.
Sore harinya aku menuju kantin sesuai janji om bayu yang akan menceritakan tentang penyakit yang menggerogoti tubuh Nayla. Tidak lama kemudian,om bayu datang lalu duduk diepanku.
“Udah lama sa ?” tanya om bayu
“Enggak om,baru aja kok !,gimana ? om udah siap cerita sama Sesa ? “ tanyaku
“Begini sa,semenjak 1 bulan yang lalu om bayu dan Nayla bolak-balik  rumah sakit  untuk pengobatan Nayla,. Nayla  selalu mengeluh sakit kepala,dan merasa sakit pada bagian dadanya,om selalu panik ketika penyakit Nayla mulai kambuh,Dokter hanya mengatakan bahwa Nayla mengalami kelainan jantung,tapi om masih bingung dengan  sakit kepala yang terus mendera Nayla .” jelas om bayu
“Lalu,om udah tau jawabannya ? “  aku kembali bertanya
“Tepatnya tadi pagi  dokter mengatakan bahwa Nayla mengalami penyumbatan pembulu darah pada bagian otak,entah apa namanya,sungguh om tidak tahu !” ujar om bayu
“Lalu apa saran dokter om,apa Nayla bisa sembuh ?”ujarku
“Dokter menyarankan untuk melakukan operasi,namun ada resiko yang harus dihadapi,bisa saja setelah operasi Nayla akan mengalami cacat /  gangguan mental bahkan kematian” ujar om bayu
Aku sangat terkejut dengan cerita Om  bayu,sahabat kecilku itu kini harus menghadapi 2 penyakit yang tidak mudah dilalui oleh Nayla,setelah 1 jam berbincang dengan om bayu aku kembali kekamar rawat adiku,aku langsung beres-beres untuk pulang kerumah,sebelum pulag aku sempatkan menengok  Nayla,namun ia terlihat tidur pulas seperti sangat kelelahan.
Aku langsung pulang kerumah,sesampainya dirumah aku langsung mandi dan merebahkan tubuhku  diranjang kamarku,masih terbayang difikiranku wajah Nayla yang tadi kupandangi yang pucat dan terlihat tegar itu.
Esoknya,aku bersiap-siap berangkat sekolah,aku sudah berencana menjenguk Nayla sekaligus adiku setelah pulang sekolah,rasanya aku sudah tidak sabar untuk menjenguk Nayla sahabatku.
Bel tanda pulangpun berbunyi,aku langsung menuju kerumah sakit dengan menaiki taksi, sesampainya dirumah sakit aku terkejut dengan kegelisahan Om bayu yang duduk melamun dikursi depan kamar rawat,akupun menghampirinya
“Om,kok duduk disini ?” tanyaku
“sebentar lagi operasi!” ujar om bayu
Aku terdiam dan merasakan kegelisahan yang om bayu rasakan,akupun meminta izin untuk melihat kondisi Nayla.
“Nay,,! “ ujarku
“Sesa ,kamu disini,,ayah yang ngasih tahu ya ?” ujar Nayla
“gimana keadaan kmu Nay ? ,kamu enggak  apa-apa kan ?” ujarku
‘ Sa,kok kamu panik gitu,aku baik-baik aja kok,” ujar Nayla
Tiba-tiba seorang dokter dan 2 orang  suster masuk kekamar rawat  Nayla  dengan seragam  lengkap yang membuatku tambah panik.
“Maaf,operasi akan segera dilakukan” ujar Dokter.
Aku dan om bayu lantas keluar,kami keluar dengn raut wajah gelisah dan bingung,Om bayu sangat sedih ,air matanya membasahi pipi om bayu yang sangat mengharapkan kesembuhan Nayla.
Kami menunggu dengan harap-harap cemas,2 jam berlalu dan operasipun telah selesai,dokter keluar dari ruangan dengan muka lesu,aku sangat penasaran dengan hasil operasiya.tiba-tiba om bayu beranjak menghampiri dokter.
“Dokter,gimana putri saya ? apakah operasinya berhasil ?”ujar om bayu
“Maaf pak,kami sudah berusaha semaksimal mungkin,tapi putri bapak tidak bisa kami selamatkan” ujar dokter itu
“Bagaimana bisa ?” om bayu menjerit dan menangis
Aku hanya terpaku  dan menitihkan air mata ketika  mendengar bahwa sahabatku itu telah  tiada,om bayu tak kuasa menahan kekecewaanya dan menangis tersedu-sedu . aku memegang tubuh om bayu yang lemah dang menuntunnya duduk dikursi.
“Sahabatku,meski kau telah tiada,namun aku akan selalu mengenang hal terindah yang pernah kita lalui. Pernah menjadi sahabat dan pernah  mengenalmu merupakan hal terindah dalam hidupku”
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar